Menkeu: Ojek Online Bikin Hidup di Jakarta Lebih Mudah
Liputan6.com, Jakarta - Seiring perkembangan zaman, inovasi teknologi menjadi sebuah
keniscayaan. Ojek online berbasis aplikasi, Gojek salah satunya mampu menjawab
kebutuhan masyarakat yang hidup di kota besar, seperti Jakarta dengan tradisi macetnya.
Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro saat memberikan sambutan di
Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IDB) ke-41 mengungkapkan kemacetan di ibu
kota memicu inovasi dan kreativitas di bidang transportasi. Alasannya, penggunaan taksi
hanya akan membuat penumpang semakin terjebak dalam kemacetan parah.
"Tapi ada inovasi, bukan pakai mobil tapi pakai motor. Bagi beberapa negara ini aneh
karena kebanyakan tukang ojek pria, dan penumpangnya wanita. Tapi karena macetnya
kebangetan, kita mengabaikannya," terangnya di JCC, Rabu (18/5/2016).
Ojek online di Indonesia, kata Bambang memiliki peluang dan prospek besar. Dengan
fenomena ini, orang rela kredit motor dan berprofesi sebagai tukang ojek. Dan menjadi
tukang ojek online kini populer di kalangan masyarakat.
Dia menyoroti perkembangan Gojek yang muncul dari keberadaan taksi online, Uber.
Dengan kehadiran Gojek, masyarakat dapat dengan mudah memesan ojek lewat ponsel
kapanpun.
"Ada Gojek, para pengendaranya bisa lebih ter-organisir. Sebelumnya mereka perorangan,
tapi sekarang pakai seragam, dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang," terangnya.
Inovasi tidak berhenti sampai disitu. Layanan ojek online berkembang dari jasa angkutan
penumpang, diperluas untuk jasa order makanan. Ojek online, diakui Bambang memberikan
kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, khususnya penciptaan dan penyerapan
tenaga kerja.
"Ini kan bikin hidup di Jakarta lebih mudah. Dari segi ekonomi pun bergerak karena inovasi.
Pemuda Indonesia kalau jadi driver Gojek bukan pecundang, tapi sekarang karena
pekerjaan mereka bagus buat ekonomi. Jadi untuk bisa bersaing dan bertahan dalam bisnis,
kita harus menciptakan inovasi," kata Bambang.
0 komentar:
Posting Komentar